Lambang Kota Pekalongan - Pekalonganisme

15 April 2014

Lambang Kota Pekalongan

PEKALONGAN, Pekalonganisme.com - Kota Pekalongan memilki lambang yang telah disahkan sejak 29 Januari 1957 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Peralihan Kota Besar Pekalongan, yang kemudian diperkuat dengan Tambahan Lembaran Daerah Swantantra Tingkat I Jawa Tengah tanggal 15 Desember 1958 seri B No. 11 dan telah mendapatkan persetujuan dari Penguasa Perang Daerah Teritorium IV dengan Surat Keputusan tanggal 18 Nopember 1958, Nomor KPTS-PPD/00351/11/1958. Peraturan Daerah ini juga disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Keputusan tanggal 4 September 1959, No. Des. 9/52/20.

Lambang Kota Pekalongan terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:
  1. Berdasar kuning emas muda sebagai lambang sejahtera berisi lukisan “canting” memperlambang “Kota Batik”. Canting berwarna merah sebagai lambang hidup dan tangkainya berwarna hijau daun padi yang sedang tumbuh sebagai lambang kesejahteraan.
  2. Bermotif batik “ Jlamprang” memperlambang seni batik.
  3. Berdasar biru menggambarkan laut berisi 3 ( trias politica ) ikan berwarna putih perak di dalam jaring berwarna hitam yang berarti sejarah pertumbuhan asal mulanya Kota Pekalongan tumbuh karena tempat penangkapan ikan laut ( A- Pek- ALONG- AN).
  4. Perisai bertajuk lukisan benteng sebagai lambang Kota dengan 5 (Pancasila) menara, satu diantaranya yang ditengah merupakan pintu gerbang dan sedikit lebih tinggi dari yang lain, menggambarkan adanya satu sila yang menonjol, yakni ‘Ketuhanan Yang Maha Esa‘. Yang berarti penduduknya beribadah. Benteng berwarna hitam bata lambang kekuatan.

Arti Lambang Kota Pekalongan di atas secara sederhana dapat didefinisikan sebagai berikut:
  • Perisai: Dasar bentuknya adalah dua tameng (perisai) bulat ialah bentuk tameng Jawa asli.
  • Benteng: Daerah Kota Pekalongan dilambangkan dengan beteng Mataram, sebab Kota timbul dari beteng dan Pekalongan menurut sejarahnya semula termasuk wilayah Mataram. Warna hitam = batu, yang menggambarkan kekuatan.
  • Ikan dalam jaring: Lambang Kota yang asal mulanya tumbuh, karena tempat penangkapan ikan laut (A-PEK-ALONG-AN). Warna ikan putih = Perak, yang menggambarkan hasil yang berfaedah. Jaring berwarna hitam.
  • Warna Bitu: yang berarti samudera yang makmur.
  • Canting: Lambang Kota Batik.
  • Warna Canting: Merah melambangkan perdagangan batik yang hidup.
  • Warna Kuning: Warna padi lambang kesejahteraan.
  • Tangkai Canting: Motif batik Jlamprang berwarna hijau daun padi yang sedang tumbuh yang melambangkan senantiasa tumbuh ke arah kesejahteraan.