PEKALONGAN, Pekalonganisme.com - Pasar Tiban telah menjadi daya tarik tersendiri di
Pekalongan, baik kabupaten maupun kota. Layaknya pasar tradisional yang
menggunakan hitungan pasaran jawa sebagai hari hidup aktivitas transaksi, Pasar
Tiban juga telah memiliki jadwal rutin berupa hari dan tempat
diselenggarakannya pasar tersebut.
Tidak seperti lazimnya pasar yang memulai aktivitas di pagi
hari, Pasar Tiban justru memilih waktu santai di sore hari hingga malam, waktu
dimana warga Pekalongan sebagian besar telah mengakhiri aktivitas
sehari-harinya. Meskipun begitu, Pasar Tiban berbeda dengan Pasar Pedagang Kaki
Lima. Perbedaan ini terletak pada lokasi Pasar Tiban yang berpindah-pindah
setiap harinya mengikuti jadwal yang telah disepakati oleh paguyuban.
Sejarah Pasar Tiban tidak mempunyai asal-usul kronologis
yang pasti dalam melatarbelakangi lahirnya Pasar Tiban. Namun beberapa pendapat
menyatakan bahwa Pasar Tiban Pekalongan pertama kali diadakan di Kecamatan
Wonopringgo. Pasar ini digagas oleh paguyuban pedagang Pasar Selasa Pagi di
Wonopringgo yang merupakan pasar dadakan di komplek Ponpes At-Taufiqy.
Nama pasar ini sendiri berasal dari kata “ketibanan” atau "ketiban" yang mengartikan bahwa lokasi pasar
berpindah-pindah layaknya arisan. Sehingga oleh masyarakat dikenal dengan nama Pasar
Tiban atau ParTi. Pasar tiban menjadi popular lantaran menjadi alternative wisata
belanja malam dan bermain bagi anak-anak. Barang yang dijualpun beragam mulai dari
makanan kecil, pakaian hingga perkakas rumah tangga, tentunya dengan harga yang
miring.
Uniknya, kini hampir setiap kecamatan di Kabupaten dan Kota Pekalongan memiliki Paguyuban Pasar Tiban yang telah memiliki jadwal keliling rutun di setiap desa yang telah ditentukan. Tak banyak yang sadar akan manfaat dari pasar ini, namun Pasar yang diadakan seminggu sekali di setiap desa ini dapat mendatangkan keramaian dan perputaran uang ditempat yang sehari-harinya sepi di malam hari. Sebuah alternatif wisata belanja baru yang tercipta bagi warga yang malas bepergian jauh di malam hari, dan yang lebih penting, Pasar Tiban merupakan pasar khas Pekalongan yang jarang bisa ditemui di luar Daerah Pekalongan. (aka)
Salam Pekalonganisme.com
Uniknya, kini hampir setiap kecamatan di Kabupaten dan Kota Pekalongan memiliki Paguyuban Pasar Tiban yang telah memiliki jadwal keliling rutun di setiap desa yang telah ditentukan. Tak banyak yang sadar akan manfaat dari pasar ini, namun Pasar yang diadakan seminggu sekali di setiap desa ini dapat mendatangkan keramaian dan perputaran uang ditempat yang sehari-harinya sepi di malam hari. Sebuah alternatif wisata belanja baru yang tercipta bagi warga yang malas bepergian jauh di malam hari, dan yang lebih penting, Pasar Tiban merupakan pasar khas Pekalongan yang jarang bisa ditemui di luar Daerah Pekalongan. (aka)
Salam Pekalonganisme.com