Konsumsi Ikan, Tumbuh Ke Atas Bukan Ke Samping - Pekalonganisme

21 November 2014

Konsumsi Ikan, Tumbuh Ke Atas Bukan Ke Samping

PEKALONGAN, Pekalonganisme.com - Indonesia merupakan negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya merupakan laut tidak serta merta membuat bangsa ini memiliki budaya makan ikan yang baik. Stigma negatif terhadap ikan agaknya telah tertanam dalam masyarakat secara turun temurun melalui mitos zaman penjajahan yang mengatakan bahwa ikan membuat air susu ibu (ASI) menjadi asin dan kulit gatal-gatal, menjadikan masyarakat lebih memilih asupan karbohidrat tinggi dibandingkan dengan asupan protein. Terlebih anggapan bahwa Orang Jawa belum dikatakan makan apabila belum makan nasi kian membuat ketergantungan terhadap nasi tidak dapat digantikan.
Tak banyak yang tahu bahwa 21 November merupakan Hari Ikan Dunia (World Fisheries Day) karena memang baru diresmikan di Indonesia sejak 24 Januari 2014 melalui Keputusan Presiden No. 03/2014. Hari Ikan Dunia dirayakan untuk mengingatkan kita akan pentingnya merubah pola pikir tentang perikanan global untuk memastikan stok yang berkelanjutan dan ekosistem laut yang sehat.
Ikan merupakan sumber nutrisi yang baik untuk pertumbuhan. Di dalamnya banyak mengandung unsur yang dibutuhkan oleh tubuh seperti zat gizi, protein, fosfor, yodium, dan Vitamin (B1, B3, B6 dan D) dan omega 3 sehingga ikan sangat berguna bagi tubuh terutama untuk melindungi kesehatan jantung, mencegah kanker prostat, menurunkan kolesterol hingga memperlambat penyakit Alzeimer.
Oleh karena sedemikian banyaknya kandungan penting dalam ikan, maka masyarakat Indonesia harus merubah pola berfikir tentang ikan. Benar saja, apabila diperhatikan, pertumbuhan anak di Indonesia banyak yang ke samping, bukan ke atas. Pekalonganisme.com menegaskan bahwa tulisan ini tidak bermaksud untuk beriklan susu, namun sekedar meminjam kalimat iklan susu yang populer. Bayi di Indonesia juga semakin lama semakin pendek. Hal-hal tersebut sebenarnya disebabkan karena konsumsi karbohidrat lebih dominan dibandingkan dengan protein sehingga pertumbuhan akan terganggu.
Bila kita ambil contoh bangsa pintar yang menjadi musuh bersama di seluruh dunia, Yahudi, telah membiasakan diri mengkonsumsi ikan sehingga bangsa yang kecil tersebut dapat mempengaruhi dunia dengan kecerdasannya. Sebut saja Einstein, Bill Gates yang sering kita bajak softwarenya, Penemu Google maupun penemu facebook atau media lainnya yang membuat anda menemukan tulisan ini bahkan penemu platform handphone dan laptop anda sehingga dapat membaca tulisan ini kemungkinan besar berasal dar bangsa Yahudi dan masih banyak lagi tokoh dunia lainnya yang mempengaruhi dunia lewat kecerdasannya. Bukan hanya sebagai makanan sehari-hari, bangsa ini juga mengkonsumsi minyak hati ikan kod untuk ibu hamil.
Begitu besar manfaat ikan bila ditelusuri lebih dalam, sebagai bangsa yang kaya akan laut, sudah sepantasnya kita jaga kelestarian laut dan ambil manfaatnya demi anak cucu kita.
Salam Pekalonganisme.com asli dari Pekalongan.